Automatic translation of this blog page: Terjemahan otomatis blog ini

Kamis, 30 Mei 2013

Konsep Arsitektur Indonesia: Beberapa Tokoh Arsitek Indonesia dan Karyanya (3)

 Y.B Mangunwijaya Pr

Pada tulisan terdahulu tentang arsitektur telah dijelaskan  teori dan konsep arsitektur, (lihat dan klik di sini) Pada kesempatan ini kita akan melihat contoh-contoh bagaimana praktisi arsitek menggunakan konsep-konsep dan teori desain itu untuk karyanya. Khususnya  bagi pelaku/tokoh arsitektur Indonesia. Beberapa diantaranya yang akan diuraikan adalah :

Yuswadi Saliya,  M. Ridwan Kamil,  Baskoro Tedjo,  Alexander Santoso, Achmad D. Tardiana, Eko Purwono, Acmad Noe’man, Basauli Umar Lubis dan sebagainya.

Вы можете узнать, как концепции и теории архитектуры принятые индонезийского архитектора и его применение в архитектурных работах.


你可以学习如何架构的概念和理论,通过印尼建筑师和建筑作品及其应用。


Anda dapat mempelajari bagaimana konsep-konsep serta teori arsitektur yang dianut oleh arsitek Indonesia dan penerapannya pada karya arsitektur.

3.    Y.B Mangunwijaya Pr. (1929-1999)



Entah mengapa para arsitek bisa begitu indahnya berkaya di berbagai bidang selain arsitektur itu sendiri, apakah karena arsitektur itu seni? Ataukah karena membangun adalah pada dasarnya dorongan spiritual kodrati setiap manusia?  Arsitek satu ini menempati posisi puncak dalam daftar ini karena sumbanganya tidak hanya terbatas pada arsitektur namun juga meresap ke dalam ingatan dan jiwa kita. 

Sebagai humanis ia sangat peduli pada masyarakat kecil saat merancangan pemukiman di bantaran Kali Code, tidak berhenti pada pembangunan fisik namun juga pembangunan untuk memanusiakan manusia. Ia memberikan pendampingan pada korban waduk Kedungombo sampai berhasil ke Mahkamah Agung, untuk jasanya itu ia dicap Komunis oleh orde baru. Rohaniawan Katolik ini menempuh pendidikan seminari pada Seminari Menengah Kotabaru, Yogyakarta, yang dilanjutkan ke Seminari Menengah Santo Petrus Kanisius di Mertoyudan, Magelang. Ia juga seorang sastrawan yang menghasilkan karya-karya yang dipuji tidak hanya di Indonesia namun juga di seluruh dunia. Sebut saja Burung-burung Manyar dan Roro Mendut. Romo juga sangat peduli mengenai pendidikan dan mendirikan Yayasan Dinamika Edukasi Dasar, yayasan pendidikan untuk anak miskin dan terlantar. Ia memang sangat peduli dengan pendidikan dasar sampai-sampai ia pernah berkata "When I die, let me die as a primary school teacher". Untuk jasanya ia mendapatkan berbagai penghargaan, lengkap untuk setiap bidang yang ia geluti.

Dalam bidang arsitektur sendiri lulusan Teknik Arsitektur ITB, 1959 dan Rheinisch Westfaelische Technische Hochschule, Aachen, Jerman, 1966, ini dijuluki sebagai bapak arsitektur modern indonesia. Karyanya yang terkenal adalah Bentara Budaya Jakarta, berbagai gereja dan kawasan pemukiman Kali Code.


Gambar kawasan pemukiman warga kali Code Yogyakarta



Karya-karyanya

  • Pemukiman warga tepi Kali Code, Yogyakarta
  • Kompleks Religi Sendangsono, Yogyakarta
  • Gedung Keuskupan Agung Semarang
  • Gedung Bentara Budaya, Jakarta
  • Gereja Katolik Jetis, Yogyakarta
  • Gereja Katolik Cilincing, Jakarta
  • Markas Kowihan II
  • Biara Trappist Gedono, Salatiga, Semarang
  • Gereja Maria Assumpta, Klaten
  • Gereja Maria Sapta Duka, Mendut
  • Gereja Katolik St. Pius X, Blora
  • Wisma Salam, Magelang

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Silahkan tinggalkan komentar Anda, jika ingin menggunakan emotion, silahkan klik emotionnya, dan kopy paste kodenya dalam kotak komentar

Sering dilihat, yang lain mungkin juga penting