Pendidikan seni rupa dan desain sekarang ini ada dalam posisi yang agak meragukan. Terutama jika arah yang diajarkan kepada murid dalam kegiatan dasar-dasar seni rupa dan desain hanya untuk modus ekspresi dan estetika (modus Formalisme). Pada hal dasar-dasar pengetahuan ilmu seni rupa dan desain adalah basis dari industri negara maju. Untuk mengetahui lebih lanjut bisa ditelusuri dari buku (1) Design and Technology in the Primary School: Case Studies for Teachers atau buku Callaway,Gloria, Teaching Art and Design Primary Scholl , atau YvonneGaudelius, Peg Speirs,Contemporary issues in art education, Sebenarnya, ada bagian-bagian dari pembelajaran seni rupa yang logis dan menyadarkan anak-anak tentang lingkungan (benda, rumah, alam dsb) dan hal ini tidak selalu ada hubungannya dengan estetik lihat artikel ini Penekanan estetika di pelajaran nirmana pada seni dan desain itu sangat labil dan relatif. Misalnya dalam artikel " Nirmana 3d (Trimatra); Menjelajahi Dimensi Ketiga" entah dari mana muncul ilmu baru bahwa Prinsip prinsip Nirmana 3d itu adalah (1) Haptic (sentuhan), (2) Prinsip prinsip Nirmana 3d, (3) Form Follows Function, (4) Ergonomic / Ergonomis, (4) Proporsi, pada nirmana 3d dan refrensinya tentu saja Wucius Wong, walaupun Wucius Wong tidak ada menyatakan begitu. Jadi ada kecendrungan mengarang karena malas membaca.Seni rupa dan desain memang bisa bertukar arah, hal ini bukan hanya tergantung niat pelaksana pendidikan, tetapi juga di dalam materi/substansi pengetahuannya bisa berbeda. Misalnya pengetahuan tentang prinsip estetika atau prinsp organisasi elemen seni (formalisme).
CatatanAsal-usul kata Nirmana (bhs.sangsekerta)
1) nir : tidak, bebas;Contoh:niradara: tidak dengan sopan, kurang ajar; nirantara: tidak berapa lama lewat, sebentar; nirasa : tidak enak, tak ada rasanya; nirsraya: melajang, tidak kawin, membujang; nirbawa: tak berwibawa; nirbaya: tidak bahagia; nirbaya, nirbita : lepas dari mara bahaya; nirdaya: hilang tenaga; nirdon: tiada hasilnya, gagal, urung, tak berguna; nirmala: selamat, lepas dari kecelakaan; nirwèsthi: tidak takut bahaya; nirwikara: tak berubah, tabah, berani
2)mana : angan-angan, hati; manaduganda: menyetujui, memuji; manadukara : menyetujui, memuji; manakawan: menjadi abdi, pengiring; manasija: cinta, kekasih; manasika : menganiaya; manastapa: berduka cita; manasuka: siapa yang suka; mana wibawa: sombongNirmana = artinya bebas mengungkapkan angan-angan. berarti sesuatu yang kudapat dari inderaku lalu kulepaskan lagi dalam jalur kata-kataNirmana Datar = bebas mengungkapkan angan-angan di atas bidang datar, nirmana ruang = bebas mengungkapkan angan-angan di dalam ruang.1)
Timbul pertanyaan, apakah istilah "bebas berangan-angan" cocok dengan istilah desain yang artinya rancangan atau merancang ? Misalnya rancangan dua dimensi dan desain tiga dimensi seperti yang terdapat dalam buku Wucius Wong Principles of Two-Dimensional Design dan Principles of Three-Dimensional Design. Rasanya tidak. Bukan berarti dalam merencang itu tidak bebas berkreasi, tetapi kedua perkataan ini antara nirmana dengan desain itu dapat berbeda maksudnya.
Anak-anak saat melihat seekor ayam, hanya dapat melihat beberapa elemen saja, misalnya paruh, sayap, ekor dan kaki, walaupun disuruh berjam-jam untuk melihat ayam, dia tidak akan melihat adanya sisik, kelenjar minyak, tembolok dan sebagainya. Hanya orang dewasa yang telah melihat/mempelajari lebih banyak tentang ayam saja yang dapat menjelaskan “elemen” ayam secara detil.
- Garis
- Rupa (Bentuk)
- Warna dan Cahaya (Sinar)
- Karakter dan atau Perlambangan Warna
- Dimensi Psikologis Warna
- Warna Komplementer versus Analogus
- Warna Pigmen lawan Warna Optik
- Tekstur
- Massa
- Ruang
- Tumpang-Tindih bentuk
- Ukuran Relatif dan Perspektif Linear
- Perspektif Atmosfir
- Waktu dan Gerak
- Point
- Line
- Form, shape and space
- Movement
- Color
- Pattern
- Texture
- Dance: • energy/force • space • time
- Music: • duration • intensity • pitch • timbre
- Theatre: • scenario • script/text • set design
- Visual Arts: • color • form/shape • line • space • texture • value
- Dance: • choreography • form • genre • improvisation • style • technique
- Music: • composition • form • genre • harmony • rhythm • texture
- Theatre: • balance • collaboration • discipline • emphasis • focus • intention • movement • rhythm • style • voice
- Visual Arts: • (1) balance • (2) contrast • (3) emphasis/focal point • (4) movement/rhythm • (5) proportion/scale • (6) repetition • (7) unity/harmony
Teori Nirmana Wucius Wong
|
Teori Pembangkit
Bentuk (Form Generator) Wallscleider (1991),
|
|
1
|
Melihat fenomena
Rupa hanya sebagai bidang dan Ruang
|
Melihat sebuah rupa
atau karya sebagai bentuk yang di bangkitkan (form generation/ form generator) dari pemecahan sesuatu masalah (problem solving)
|
2
|
Membagi unsur visual
itu sebagai (unsur visual dua dimensi dan unsur visual
tiga dimensi)
|
Membagi unsur visual
itu sebagai (1) dasar unsur visual seperti (titik, garis dan
bidang (plane) dengan (2) atribut visual dan atribut fisik (warna, raut (shape)
tekstur, dimensi, proporsi, skala, nada, arah (direction),
antropometri dan stabilitas visual
|
3
|
Karya hanya dilihat
sebuah komposisi yang dihasilkan konsep estetik
|
Karya bukan dilahirkan
semata oleh konsep estetik, tetapi juga oleh konsep dan aspek lain yang
bekerja, misalnya aspek ekonomi, komunikasi, fungsi, struktur, material, dsb.
yang disebut dengan aspek penentu (preskiptif)
|
4
|
Karya dilihat
sebagai sebagai unity dan akibat prinsip komposisi dua dan tiga dimensi.
Unity adalah akibat komposisi
|
Unity adalah karya
itu sendiri yang berbeda-beda secara individual, misalnya lukisan, patung,
keramik, arsitektur, furniture, poster, dsb. Uniti = unit karya. Tetapi karya tidak selalu dilihat sebagai unity, misalnya sebaran elemen dalam majalah atau koran hanya dilihat sebagai peletakan elemen yang cocok, hal ini berbeda saat melihat dg interpretasi Gestalt
|
5 | Membatasi dimensi
sampai 3 dimensi
|
Dapat sampai 4
dimensi, yaitu dimensi waktu, misalnya saat melihat bentuk bergerak dalam animasi
|
6 |
Melihat perubahan
bentuk hanya sebagai gaya (style) |
Melihat perubahan
bentuk sebagai transformasi bentuk
|
Tabel 3.
Elemen Dasar Visual Dua Dimensi dan Tiga Dimensi dari Pembangkit Bentuk (Form Generator) Wallscleider (1991)
Atribut Elemen Dasar Visual |
||||||
Elemen Visual Dua Dimensi |
Atribut Visual |
Atribut Fisik |
||||
Inggris |
Indonesia |
Inggris |
Indonesia |
Inggris |
Indonesia |
|
1 |
Point |
Titik |
Tone, dan Color |
Nada dan warna |
x |
x |
2 |
Line |
Garis |
Tone, color, tekstur, dimension, Length, direction |
Nada, warna, dimensi (panjang dan arah) |
Tone, color, tekstur, dimension, Length, direction |
Nada, warna, dimensi (panjang dan arah) |
3 |
Plane |
Bidang /Raut/Bentuk |
Tone, color, tekstur, dimension, (Length, direction) Shape (direction, Visual stability) Proportion |
Nada, warna, Tekstur Visual, dimensi (panjang dan arah) Raut (direction, Visual stability) Proporsi |
Size, Scale Shape, Dimension, Proportion |
Ukuran, Skala Dimensi Proporsi |
Elemen Fisik |
Atribut Visual Fisik |
Aplikasi Atribut Fisik |
||||
4 |
Volume And
Structure |
Volume Dan Struktur |
sda |
sda |
Sda + Human dimension, Antropometry |
Sda |
Elemen Dasar rupa dua Dimensi | Elemen Dasar Rupa Tiga Dimensi | |||
Elemen | Keterangan | Keterangan | ||
1 | Unsur Konsep (dianggap abstrak) | Titik | Unsur Konsep | Titik |
Garis | Garis | |||
Bidang | Bidang | |||
Gempal (volume) | Gempal (volume) | |||
2 | Unsur Rupa (dianggap ada) | Raut | Unsur Rupa | Raut |
Ukuran | Ukuran | |||
Warna | Warna | |||
Barik | Barik | |||
3 | Unsur Pertalian | Kedudukan | Unsur Pertalian | Kedudukan |
Arah | Arah | |||
Ruang | Ruang | |||
Gaya Berat | Gaya Berat | |||
4 | Unsur Peranan | Imba/ ikon, menyerupai bentuk alam | Unsur Ragang | Unsur Ragang memiliki nilai racana, dan terutama penting untuk memahami bentuk geometri. emua unsur ragang digunakan untuk menunjukkan komponen geometri sebuah rancang trimatra. (a.) Sudut - sudut terbentuk jika beberapa bidang bertemu pada 1 titik konsep. Sudut dapat menjorok ke luar atau ke dalam. (b.) Garis potong dua sisi dibentuk oleh dua bidang tak sejajar yang bertemu sepanjang garis konsep.(c.) Sisi - bidang konsep yg menjelma menjadi permukaan. Sisi adalah permukaan luar yg melingkupi gempal. |
Pesan/ makna | ||||
Tugas/fungsi | ||||
Dasar Konsep Elemen Visual
Pada tahun 1920-an, Paul Klee seorang seniman dan guru master pada sekolah Bauhaus di Jerman,
mengembangkan teori pembangkit bentuk yang dimulai dari titik (point) sebagai
agen utama dari pembangkit bentuk. Dalam sebuah tulisan dia menjelas teorinya
melalui konsep- konsep sebagai berikut : (gambar 1.1)
- Sebuah titik sebagai sebuah agen dapat bergerak menghasilkan sebuah garis, dia memiliki satu dimensi.
- Sebuah garis dapat meciptakan bentuk bidang yang disebut sebagai berdimensi dua (2 D).
- Gerakan dari bidang dalam ruang dapat mem- bentuk ruang 3 dimensi.
- Gerakan dari ruang dapat membentuk ruang lain
Artists are visual formers with a plan. With their materials they arrange the elements (lines. shapes, values. textures, and colors) for their structure. the elements they use need to be controlled, organized, and integrated. Artist manage this through the binding qualities of the principles of organization: harmony, variety, balance, movement, proporton, dominance, economy, and space. The sum total of these, assuming the artist’s plan is successful, equals unity. Unity in this instance means oneness, an organization of parts that fit into the order of a whole and become vital to it. Form is the complete state of the wholle. The artist produces this overall condition using the elements of at structure, subject to the principles of organization. (Ocvirk,, Art Fundamentals (Dubuque JA: WM. C. Brown Publishers,1990), hal. 17.]
Formalisme: Tujuh Prinsip Penyusunan Seni dan Desain
Ringkasnya, apa yang disebut formalisme itu menurut Marder, Lisa (2019) adalah pengetahuan tentang elemen-elemen seni dan prinsip-prinsip penyusunan seni dan desain sebagai dasar dari bahasa yang kita gunakan untuk berbicara tentang seni. Lihat Marder, Lisa. (2018, Mei 22). Elements and Principlesfor Characterizing Variation. liveaboutdotcom.
Dimana unsur seni adalah alat visual yang digunakan seniman untuk membuat komposisi. Ini adalah garis, bentuk, warna, nilai, bentuk, tekstur, dan ruang.Yaitu prinsip seni unutk merepresentasikan bagaimana seniman menggunakan elemen seni untuk menciptakan efek dan membantu menyampaikan maksud seniman. Prinsip seni dan desain adalah keseimbangan, kontras, penekanan, gerakan, pola, ritme, dan kesatuan / variasi.Penggunaan prinsip-prinsip ini dapat membantu menentukan apakah suatu lukisan berhasil, dan apakah lukisan itu selesai atau tidak.
Seniman memutuskan prinsip seni apa yang ingin dia gunakan dalam lukisan. Meskipun seorang seniman mungkin tidak menggunakan semua prinsip desain dalam satu karya, prinsip-prinsip tersebut saling terkait dan penggunaan salah satunya akan sering bergantung pada yang lain.Misalnya, seniman saat membuat penekanan, seniman mungkin juga menggunakan kontras atau sebaliknya.Secara umum disepakati bahwa lukisan yang berhasil disatukan, sementara juga memiliki beberapa variasi yang diciptakan oleh area kontras dan penekanan; seimbang secara visual; dan mengarahkan pandangan pemirsa ke sekitar komposisi.Dengan demikian salah satu prinsip seni dapat mempengaruhi efek dan dampak yang lain.Ketujuh prinsip penyusunan seni dan desain itu menurut Lisa Marder adalah sebagai berikut ini. [[1]]
1. Keseimbangan (Balance)
mengacu pada bobot visual unsur-unsur komposisi. Ini adalah perasaan bahwa
lukisan itu terasa stabil dan "terasa benar." Ketidakseimbangan
menyebabkan perasaan tidak nyaman pada pengamat. Balance/ Keseimbangan dapat
dicapai dalam 3 cara berbeda: (1) Simetri, di mana kedua sisi komposisi
memiliki elemen yang sama di posisi yang sama, seperti pada gambar cermin, atau
dua sisi wajah.(2) Asimetri, di mana komposisi seimbang karena kontras dari
setiap unsur seni. Misalnya, lingkaran besar di satu sisi komposisi
mungkin diseimbangkan dengan kotak kecil di sisi lain (3) Simetri radial, di
mana elemen berjarak sama rata di sekitar titik pusat, seperti pada ruji yang
keluar dari hub ban sepeda.
2.Kontras (Kontras). Yaitu perbedaan antara unsur-unsur seni dalam suatu komposisi, sehingga masing-masing unsur dibuat lebih kuat dalam kaitannya dengan yang lain. Ketika ditempatkan di samping satu sama lain, elemen-elemen yang kontras memerintahkan perhatian pengamat. Area kontras adalah di antara tempat pertama yang menarik perhatian pengamat. Kontras dapat dicapai dengan menyandingkan setiap elemen seni. Ruang negatif/ positif adalah contoh kontras. Warna komplementer yang ditempatkan berdampingan adalah contoh kontras. Notan adalah contoh kontras.
3.Penekanan (Emphasis) Yaitu ketika seniman menciptakan area komposisi yang dominan secara visual dan menarik perhatian penonton. Ini sering dicapai dengan kontras.
4. Movement (Gerakan) adalah hasil dari menggunakan unsur-unsur seni sedemikian rupa sehingga mereka menggerakkan mata pengamat di sekitar dan di dalam gambar. Perasaan bergerak dapat diciptakan oleh garis-garis diagonal atau melengkung, baik nyata atau tersirat, oleh tepi, oleh ilusi ruang, oleh pengulangan, dengan pembuatan tanda yang energik.
5.Pattern (Pola) adalah pengulangan seragam dari setiap elemen seni atau kombinasi dari semuanya. Apa pun bisa diubah menjadi pola melalui pengulangan. Beberapa pola klasik adalah spiral, grid, tenunan/jalinan.
6. Ritme/ Irama, Yaitu saat adanya kebutuhan membuat h gerakan yang tersirat melalui pengulangan unsur-unsur seni dengan cara yang tidak seragam tetapi terorganisir. Ini terkait dengan irama musik. Tidak seperti pola, yang menuntut konsistensi, ritme bergantung pada variasi.
7. Kesatuan / Variasi. Yaitu saat seseorang ingin lukisan Anda terasa bersatu sehingga semua elemen cocok bersama dengan nyaman. Terlalu banyak kesatuan menciptakan monoton, terlalu banyak variasi menciptakan kekacauan. Anda membutuhkan keduanya. Idealnya, Anda ingin bidang yang diminati dalam komposisi Anda bersama dengan tempat-tempat untuk mata Anda beristirahat.
Menurut Lisa Marder[2], sejarah seni adalah sejarah evolusi yang terkait dengan formalisme dan keputusan tentangnya terkait dengan cara pandang seni yang telah menyebabkan mereka berubah dari waktu ke waktu.
Saat munculnya seni post moderen, formalisme di tolak dengan munculnyya konsep-konsep baru, yang dapat dilihat pada tulisan Gude,Olivia. (2020). Postmodern Principles.
Jika seseorang tumbuh di dunia yang dipenuhi dengan gambar-gambar yang murah dan dapat dibuang, ini dengan mudah menjadi barang yang digunakannya untuk alat ekspresi kreatifnya sendiri. Uraian prinsip-prinsip pendidikan seni postmodern, selanjutnya dapat kita baca pada tulisan Gude, tetapi tidak akan diuraikan secara mendetail. Pada ininya prinsip pendidikan seni posmodern mencari jalan keluar dari modus estetika formalisme yang kaku itu. Jadi Gude berpendapat Elemen dan prinsip desain tidak benar seperti yang diklaim penganut formalis sebagai yang— universal dan abadi.
Prinsip/ Konsep organisasi elemen visual
|
Dapat
Menciptakan/ membentuk
|
|
1. Organisasi Kode, tanda, Pesan, Lambang | Komunikasi antar Manusia |
|
2.Organisasi Komunikasi
Piktografi |
Komunikasi antar Manusia
|
|
3. Prinsip Organisasi Pembacaan Format Dua dimensi (visual literacy?)
Contoh : Penyusunan elemen tombol atribut benda elektronik sistem pembacaan tombol dari kiri ke kanan. Contoh lain: tulisan arab di baca dari kanan ke kiri, tulisan Cina dari atas ke bawah, sistem pembacaan berpengaruh kepada penonjolan, dan penyusunan dan komposisi |
Sistem Pembacaan objek pada bidang datar
Gambar elemen dibaca, dilihat dan susun dari
1. Pusat pinggir
3. Atas Bawah |
|
4. Prinsip Organisasi Elemen Kisi-kisi (Grids) |
Keteraturan, kemudahan membaca, contoh prinsip organisasi elemen pada design koran, majalah, buku, poster, bangunan, interior dsb
|
|
Posisi elemen pada bidang gambar (bidang kerja)
| ||
6. Prinsip organisasi elemen dengan Kontras Visual Wallschlaeger (1991) |
||
7. Prinsip Organisasi elemen Gestalt |
"Gestalt" adalah kata dari bahasa Jerman yang tidak memiliki padanan yang tepat dalam bahasa Inggris, dimana dapat diartikan sebagai bentuk, raut, konfigurasi, dan pola yang tertutup. Yaitu sebuah pengorganisasian penglihatan manusia yang sifatnya tertutup.
|
|
8. Prinsip Organisasi Estetik Formalisme irama batang pohon(karya Sofnir Ali)
|
1) Keseimbangan
2) Kontras
3) Penekanan
4) Gerakan
5) Pola 6) Irama 7) Kesatuan
10) dan variasi
|
Irama, kontras,dg warna komplementer sumber: (vinaolivianadesign) |
Friksi makna Prinsip Estetik atau Teori
Estetik
"A work of art must have what Aristotle called “a beginning, a middle, and an end”; it must be unified, it must “hang together” as one entity. Everything, of course, has some degree of unity or other. Even a collection of things, such as a woodpile, has some unity in as much as it can correctly be called one thing: it is a collection, but it is a single collection. But the unity desired in works of art is much greater than this: it is more like the unity of the higher organisms in which every part functions not independently of the others but interdependently with them, and it is this interdependency of the parts that constitutes an organic unity. ............................Philosophers of art have often noted that the purest examples of organic unity in the universe are not organisms but works of art: here the interdependency of parts often achieves a state of such perfection that it could often be said, of a melody or a sonnet, that if this note (or word) were not there, in just the place that it is, the effect on the entire remainder of the melody or poem would be disastrous".
Beberapa Format Prinsip Pembangkit bentuk
Penafsiran Proses Pemecahan Masalah dan
Model Turunan Bentuk Dasar Visual
- Untuk mengidentifikasi dan mengorganisasikan secara menyeluruh secara terstruktur permasalahan dasar elemen visual, atribut-atribut bentuknya, dan berbagai teori dan fenomena yang memberi pengaruh kepada proses pembangkit bentukbidang seni rupa, arsitektur, dan desain.
- Untuk memberikan bimbingan dalam tinjauan, dan menilai atau memodifikasi struktur sebuah program visual yang dibutuhkan, tentang isi pembelajaran dan tujuan-tujuan instruksionalnya
- Untuk membantu mengidentifikasi area subjek matter (pokok persoalan) yang perlu ditambahkan kepadanya, dan memberikan penguatan kepada peringkat menengah maupun peringkat tinggi dari pendidikan seni rupa, arsitektur, dan desain.
- Untuk membantu dalam pembelajaran konsep-konsep, teori dan prinsip dalam seni rupa, arsitektur dan desain.
- Di samping itu juga untuk menjelaskan segenap informasi atau area pokok persoalan yang dapat ditambahkan atau disarikan kepada model ini, atau antara proses pemecahan masalah dan proses turunan bentuk, yang paralel satu sama lainnya pada model ini, yang dapat ditinjau dan diinterpretasikan dengan berbagai cara.
Pokok Soal (Subject Matter) Pembangkit bentuk Dasar Visual
Gambar ini sebenarnya beberapa gambar diam, tetapi karena ditampilkan berganti-ganti maka terlihat seperti gerakan. Lihat Fenome Stroboscopic effect (efek membalik buku), dan fenomena Phi Fenomena Phi adalah ilusi optik, yang dipahami sebagai gerak kontinyu dari objek yang terpisah, kemudian dilihat dengan cepat berturut-turut dapat menghasilkan ilusi gerak. Fenomena ini didefinisikan oleh Max Wertheimer dalam psikologi Gestalt pada tahun 1912 disebut the persistence of fision kemudian menjadi dasar teori filem, penerapannya untuk membuat filem oleh Hugo Munsterberg tahun 1916.Dasar pengetahuan ini berguna untuk animasi, kartun, komik, video maupun filem)
Bagan Pengembangan Proses Pemecahan Masalah Pembangkit Bentuk (sumber Wallschlaeger (1991) modifikasi oleh penulis (2)
- Ilmu Dasar Seni dan desain tidak sebatas masalah apakah itu dua atau tiga dimensi. Artinya ilmu Dasar ini bukan mempelajari dimensi, tetapi lebih luas dari itu dan terkait dengan banyak aspek.
- Penulis berpendapat jika prinsip dan teori di atas dapat dipahami maka akan lebih mudah untuk penerapannya pada bidang seni dan desain yang luas itu. Misalnya pemahaman tentang seni lukis, grais, tata panggung untuk teater, arsitektur, interior, lingkungan dan sebagainya.
- Dari dasar pengetahuan pembangkit bentuk (form generator), maka istilah menggambar bentuk, menggambar sketsa, menggambar ekspresif hanya sebatas pembangkit bentuk saja, sebab perbedaannya hanya pada hasil persepsi (efek persepsi yang ditimbulkan), bukan pada proses (pembangkitan bentuk). Efek yang akan dicapai dalam sebuah gambar yang sama sebetulnya sangat banyak, kalau tidak percaya buka software grafis komputer seperti program adobe photoshop( pada perintah filter) atau CorelDraw (pada perintah filter dan effect).
- Ilmu dasar untuk seni rupa bisa juga dilihat sebagai pengetahuan yang serius seperti untuk matematik dan bahasa itu terlihat dari formalisme (7 prinsip penyusunan elemen )
- Nirmana Datar Nirmana Ruang itu ternyata tidak bebas mengungkapkan angan-angan di atas bidang datar atau ruang, sebab apa yang di pikirkan orang Indonesia tahun 60-an itu tentang desain dan seni rupa berbeda dengan apa yang dipikirkan orang sekarang.
- Ada kesan yang muncul bahwa pengetahuan dasar desain untuk SD,SMP, SMU dan SMK/MAK bahwa yang dicari hanya estetika melalui Nirmana datar dan Nirmana Ruang, pada hal masalahnya bukan soal bidang datar dan ruang.
- Bisa jadi, pendidikan seni rupa dan desain sekarang ini ada dalam posisi untuk berekspresi, rekreasi, bermain-main, dan bias. Pada hal ilmu seni rupa dan desain adalah basis dari industri negara maju. Untuk mengetahui lebih lanjut buka buku (1) Design and Technology in the Primary School: Case Studiesfor Teachers atau buku Callaway,Gloria, Teaching Art and Design Primary Scholl , atau T. Hille, ModernSchools: A Century of Design for Education,
- Jika seseorang keliru mengajarkan sesuatu apakah seseorang itu tidak merasa malu dan bersalah?
- Couto, Nasbahry;2001, Teori Arsitektur I, ( buku Ajar), Padang, Jurusan Arsitektur Universitas Bung Hatta
- ………,………… 2001, Teori Arsitektur II ( buku Ajar), Padang, Jurusan Arsitektur Universitas Bung Hatta
- Couto, Nasbahry; 2003, Seni Rupa I, Prinsip dan Konsep Dasar Visual untuk Seni Rupa, Arsitektur dan Desain, Padang , Jurusan Arsitektur Universitas Bung Hatta
- Ching, Francis D.K; 1979,1985, Architecture Form, Space and Order, Edisi I, New York: Van Nostrand Reinhold Company
- Cornelis, Van de ven; 1987, Space in Architecture, Netherlands: Bocum & Comp.,B.V.
- Itten “ The Elements of Color “, Van Nostrand Reinhold Company, New York, 1970. McLaren, K. The Colour Science of Dyes and Pigments, 2nd ed. (Hilger, 1986). Nassau, Kurt. The Physics and Chemistry of Color (Wiley, 1983).
- Wallsclaeger, C., & Snyder, Cynthia Busic,1991, Basic Visual Concepts and Principles: for artists, Architects, and Designers.The Ohio State university:WBC
- Wong, Wucius;(Penyunting,Adjat Sakri),1989,Beberapa asas merancang trimatra, Bandung: Penerbit ITB