hal 2
Translasi
ANT mempostulasikan bahwa di antara manusia dan obyek teknologi berlangsung dua proses. Di satu sisi adalah proses translasi dalam bentuk desain dan konstruksi. Sementara di sisi lain adalah pembelajaran melalui pembuatan dan penggunaan. Melalui desain, konstruksi, dan pembelajaran tersebut, obyek teknologi berubah dan manusia pun berubah. Melalui proses pembelajaran itulah nilai-nilai kemanusiaan diterapkan di ranah teknologi. Teknologi ditata kelola sedemikian rupa agar tidak mengukuhkan relasi-relasi sosial yang otoriter maupun hierarkis. Tidak cukup hanya itu, sebaiknya pula teknologi selaras dengan prinsip-prinsip kesetaraan dan keadilan sosial.
Secara harafiah, translasi artinya adalah "terjemahan", menurut Gabriela Bosco ada dua bentuk translasi, (1) direc translation dan (oblique translation). Teknik Direct Translation adalah teknik Penerjemahan langsung digunakan ketika elemen struktural dan konseptual dari bahasa sumber dapat dialihkan ke dalam bahasa sasaran. Teknik penerjemahan langsung termasuk:(1) Peminjaman (borrowing), (2)Teknik calque, (3) Literal Translation.
Peminjaman (borrowing) adalah mengambil kata-kata langsung dari satu bahasa ke lain tanpa terjemahan. Banyak kata bahasa Inggris yang "dipinjam" ke dalam bahasa lain, untuk perangkat lunak misalnya dalam bidang teknologi dan funk dalam budaya. Bahasa Inggris juga meminjam banyak kata dari bahasa lain, abbatoire, kafe, passé dan resume dari Perancis, hamburger dan TK dari Jerman, bandana, musk dan sugar dari bahasa Sansekerta dst.
Teknik Oblique Translation, Teknik Penerjemahan Oblique digunakan ketika elemen struktural atau konseptual dari bahasa sumber tidak dapat secara langsung diterjemahkan tanpa mengubah arti atau mengganggu unsur-unsur tata bahasa dan gaya bahasa dari bahasa target.Teknik penerjemahan Oblique meliputi: Transposisi, Modulasi, Reformulasi atau Equivalence, Adaptasi, Kompensasi. Keterangan lebih lanjut lih di Gabriela Bosco http://www.interproinc.com/articles.asp?id=0303.
Dapat disimpulkan teknik translasi adalah bagian dari semiotika bahasa yang dipakai untuk menterjemahkan /transfer kode tanda, dari berbagai bahasa dan budaya untuk menentukan aktor dalam jaringan.
Intermediary
Intermediary merupakan sebuah layer, perantara, seorang perunding yang bertindak sebagai penghubung antara pihak aktor atau sekumpulan aktor , seseorang yang, atau hal yang akan menengahi; antar inter-agent, atau perantara.
1. Awal Mula Teori Jaringan Aktor
Awal mula bagaimana timbulnya ide ANT ini dijelaskan oleh Maanen (2009:84) dalam bukunya How To Study Art Worlds: On the Societal Functioning, terbitan Amsterdam University Press. Berikutnya, beberapa uraian di bawah ini adalah cuplikan tulisan Maanen yang di maksud.
Menurut Maanen, (2009, ibid) secara umum, komentar kritis pada teori medan Bourdieu (lihat mengenai Bourdieu) datang dari sosiolog yang memiliki masalah dengan usahanya untuk mengungkap 'keobyektifan' hubungan dan mekanisme dalam bidang seni serta pengembangkan teori yang didasarkan pada upaya ini. Heterodoksi (aspek teoritis yang bertentangan) telah membela teori Gielen, misalnya, kecenderungan memberikan posisi artistik yang berlebihan dan penting bagi setiap kelembagaan seni, dengan mengorbankan gagasan bahwa adanya aturan tertentu yang harus ditaati secara umum adanya unsur-unsur lain yang berperan. [2]
Dalam pendekatannya kepada bidang tari dan seni visual di Flanders (Belanda) dari perspektif teori sistem, Bourdieu jelas sangat terinspirasi oleh karya/ tulisan Bruno Latour [3]dan terutama oleh apa yang dia sebut The Glorious Entry of Nathalie Heinich’ (Gielen 2003: 115). Kedua tulisan (Bourdieu dan Gielen ) itu menurut Maanen (2009) adalah Actor Network Theory (Teori Jaringan Aktor) atau ANT, yaitu menarik garis tajam antara kaum strukturalis dan sosiologi sesuai dengan praktik mereka sendiri, yang disebut oleh Latour sebagai sosiologi asosiasi (versus sosiologi sosial tradisional).
Pada halaman pertama dari Reassembling the Social (2005), Latour menyatakan bahwa baik domain yang bisa disebut ‘social’ (kemasyarakatan), maupun entitas yang bisa disebut 'society' (misal perkumpulan) dan yang seharusnya berfungsi sebagai konteks untuk aktivitas manusia, itu harus diyakinkan benar-benar ada.
Sebaliknya, dalam sosiologi asosiasi, istilah 'sosial' menunjuk 'jenis hubungan diantara yang tidak sosial. Dalam pandangan ini menurut Latour, sosiologi sosial menganggap dunia manusia juga terbuat dari barang-barang sosial dan bekerja atas dasar struktur sosial yang dapat menjelaskan aktivitas masyarakat.
Hal ini terutama penting bagi sosiolog - sering dipahami oleh Latour, Heinich dan Gielen sebagai (pasca) sosiolog strukturalis - yang berhutang dan membayar untuk pergeseran makna ini. Ketika dihadapkan dengan situasi baru dan benda-benda baru, [sosiologi kritis, atau HVM] [4], risikonya bahwa mereka hanya mengulangi rajutan dari repertoar kecil sebuah terminologi yang sudah diakui misalnya: kekuasaan, dominasi, eksploitasi, legitimasi, fetishization, reifikasi. (...) Masalah sosiologi kritis adalah bahwa hal itu tidak pernah bisa tidak berhasil menjadi benar. [5]
Kemudian, sudut pandang ini, sekarang sudah dekat dengan teori Actor Network Theory (Teori Jaringan Aktor /ANT), yang menekankan proses yang terus menerus dari perubahan dalam apa yang terjadi di antara aktor: sebab menurutnya aktorlah yang membuat aktor-aktor lain melakukan hal-hal, seperti bepergian dari satu titik ke titik lain dalam jaringan yang lain, yang tidak bisa terjadi tanpa perubahan sosial, adalah makna yang aneh dari re-asosiasi dan pemasangan kembali sang aktor', yang berarti bahwa asosiasi, koneksi dan hubungan yang bukan hanya akibat dari 'sosial', tetapi dibentuk dan diperbaharui lagi dan lagi dalam sebuah jaringan (tanpa perubahan sosial). Disinilah para pemikir ANT berpendapat bahwa mereka berbeda secara mendasar dari sosiologi konvensional.
Artikel ini terdiri dari 5 halaman, klik halaman yang dituju
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Silahkan tinggalkan komentar Anda, jika ingin menggunakan emotion, silahkan klik emotionnya, dan kopy paste kodenya dalam kotak komentar