Современные и традиционные искусства в Индонезии: преемственность и прерывистость в развитие искусства
इंडोनेशिया में आधुनिक और पारंपरिक कला: कला के विकास में निरंतरता और अलगाव
Oleh: Nasbahry Couto
Seperti yang kita ketahui topik
seni modern adalah topik yang paling kontroversial dalam wacana seni
Indonesia. Sebab akan menimbulkan pertanyaan, apakah Indonesia sudah menjadi
negara modern seperti Jepang, Korea di Timur atau seperti model Turki, dan Mesir
di Barat. Hal ini pernah menjadi polemik dalam sejarah seni Indonesia,
misalnya, polemik kebudayaan di antara para cendekiawaan Indonesia, pada tahun
1935—1936. Polemik tersebut mengemuka karena adanya kesadaran perihal bentuk
kebudayaan seperti apa yang akan mengisi Indonesia ketika merdeka kelak. Di
antara dua pihak yang saling berpolemik, yaitu Sutan Takdir Alisjahbana disatu
pihak, yang menginginkan agar meniru kebudayaan Barat, dengan
Sanusi Pane, Poerba Tjaraka, Sutomo, Tjindarbumi, Adinegoro, M. Amir, dan Ki
Hajar Dewantara, yang menginginkan menolak seni dan budaya Barat. Dalam
kenyataannya, lembaga seni dan budaya tradisi tidak memiliki ruang untuk
berkembang. Ibarat “karakok tumbuah di batu” (batang sirih tumbuh di batu),
mati tidak, hidup merana