Automatic translation of this blog page: Terjemahan otomatis blog ini

Senin, 06 Mei 2024

LUKISAN-LUKISAN ISRAR DINATA

 Oleh Nasbahry Couto

Sepanjang usia penulis. Banyak kenal dengan orang hanya melalui mass media, seperti face book, tik tok, wa dan sebagainya. Artinya banyak teman tetapi tidak pernah ketemu.

Sebaliknya penulis dikenal orang melalui tulisan2 di blog, buku-buku yang ditulis,  dan boleh dikata jarang ada diantara tulisan itu untuk komersil, dimasukkan ke surat kabar dan sebagainya. Menulis hanya karena ingin menulis saja.

Dari face book dan WA akhirnya kenal dengan Israr dan karyanya. Dan kami akhirnya berdialog debgan wa. Memang Israr Dinata akhir2 ini banyak dibicarakan sebagai pelukis otodidak di sumatera barat. Dan dari dialog singkat itu akhirnya, lahirlah tulisan ini. Ternyata banyak pertanyaan penulis yang tidak mendapat balasan.

Jadi sebagaimana kenalan2 lain yang tak pernah jumpa dengan penulis, tentu banyak yang tidak penulis ketahui tentang kenalan itu, akibatnya banyak hal yang tidak dapat diceritakan. Dan tulisan ini bukan kritik seni. Hanya sekedar ulasan atau esay. Tapi sebagai banyak tulisan penulis  lainnya. Tulisan ini memiliki referensi, walaupun terbatas. Tulisan ini tidak meraba-raba berdasarkan interpretasi subjektif. Misalnya ada dua tulisan (Muharyadi ,2021 di minangsatu.com  dan Benny Kurniawan, 2023 di semangat.com). Percaya bahwa lukisan2 Israr Dinata adalah berasal dari penganut aliran naturalisme, dan Israr Dinata juga percaya seperti itu. Sebagaimana percaya bahwa  juga disebut "otodidak". Apa artinya otodidak ? Lihat tulisan ini


Artinya perlu dipikirkan juga  apakah tepat bahwa pelukis ini otodidak dan sekaligus pelukis naturalisme. Sebab naturalisme itu hanya faham seni, dan ada pada suatu zaman di masa lampau. Walaupun corak lukisan ini masih ada pada zaman sekarang. Artinya apakah tidak disadari bahwa kedua konsep ini sebenarnya berbeda dan juga bisa bertentangan? Apakah tidak cukup disebut sebagai  pelukis otodidak saja, sehingga pelukis ini memiliki kebebasan dalam melukis dan menerima pesanan lukisan. Zaman dimana para pelukis memiliki aliran2 ataun paham seni sebenarnya telah berlalu. Sebagaimana berlalunya komunisme  negara tiongkok, yg sekarang lebih kapitalis ketimbang negara lain. Jadi tak perlu marah lagi kepada komunis.

Sebab apapun gayanya  sebagai pelukis  moderen pikirannya tidak terpaku hanya kepada faham dan ide naturalisme. Yang perlu dijelaskan bukalah kemiripan lukisannya dengan aliran naturalisme di zaman lampau. Tapi apa konsep2 dan yang ada dikepala Israr masa kini. Mungkin cerita2 di bawah ini bisa menjelaskan masalah itu. Pertama yg perlu dijelaskan tentu cara belajarnya. Yang pada hakekatnya adalah pembelajaran adaptif dan simbolik. Pembelajaran adaptif yaitu dimana orang belajar dari lingkungannya dan juga belajar simbol2 sosial dalam masyarakatnya. Dan sesuai dengan pelukis kontemporer (masa kini) juga belajar tentang teknik2 melukis masa kini.Lihat tulisan ini

Biografi singkat

Pelukis Israr Dinata sebenarnya kelahiran kota Payakumbuh 7 juni 1972. (52 tahun). Pendidikan terakhir STM N  Payakumbuh  pernah pameran di Sumbar dan Riau. Dia memiliki studio untuk melukis di Jalan Sudirman, Gang Masjid Gadang Nomor 7 Balai Gadang, Kel. Balai Tangah Koto, Kec. Payakumbuh, kota Payakumbuh.

Menurutnya, dia  berpengalaman dengan teknik  air brush, kemudian merasa lebih  bergensi jika melukis dengan cat minyak. Dia mengaku belajar cat minyak sejak kls 1 STM th 1988. Konon sejak  tamat Sekolah Teknik Menengah (jurusan bangunan?) ia merantau ke kota Bogor  belajar teknik melukis  dengan Indra Maiyeldi (seorang pelukis naturalisme?) terus pindah ke kota Pakanbaru dan bekerja di bidang Advertising tertua di kota ini. Disinilah dia lebih menekuni soal gambar- menggambar yang dibutuhkan oleh bidang periklanan. Dan tentu saja diantaranya menggambar dengan teknik air brush.

Teknik melukis air brush

Air Brush adalah sebuah teknis melukis dengan menggunakan tekanan udara untuk menyemprotkan cat atau pewarna pada bidang kerja.  Teknik melukis ini  bisa diterapkan pada  dunia otomotif, periklanan, bahkan teknik ini di pakai untuk make up wajah dan lain-lain.

Make up wajah dengan teknik air brus. Sumber.https://www.blibli.com/friends/blog/interview-ngobrol-ngobrol-soal-airbrush-make-up-bersama-kirana-fary/

Karya seni yang diciptakan oleh seorang pelukis melalui teknik air brus memang kerap membuat seseorang kagum karena dapat membuat lukisannya persis seperti hasil foto,  sangat detil dengan tekstur permukaan menyerupai aslinya. 
Dan hasil seperti ini jarang bisa di capai dengan teknik cat minyak karena menggunakan kuas dan cat minyak yang lama keringnya.
Seperti yang dikemukakan sebelumnya. Airbrush adalah sebuah teknik seni rupa yang menggunakan tekanan udara untuk menyemprotkan cat atau pewarna pada bidang kerja tetapi catnya cepat kering karena menggunakan tinner dan cat duco.

Potret Lukisan Seniman Ini Bak Jepretan Kamera. (Sumber: Instagram.com/dru_blair)

Sebagai contoh misalnya seorang seniman yang bernama Dru Blair menggunakan teknik airbrush untuk membuat lukisannya terlihat bak jepretan kamera. Lukisan seperti ini membutuhkan waktu yang lama untuk menciptakan lukisan yang detailnya sangat halus bak jepretan kamera.

Beberapa ciri khas lukisan air brush ( cat semprot)
  • Bisa sangat detail dan menyerupai potret sesungguhnya atau menyerupai hasil kamera foto
  • memungkinkan munculnya ide dan kreatifitas dan lukisan yg unik dan berbeda dari biasanya.
  • Akhirnya memungkinkan membuat lukisan2 super nyata (hiperrealis), dan lukisan yg  bersifat simbolis dan metafora.
Lukisan dengan ekpresi dan simbolik pada truk

Yang terakhir ini bisa muncul bukan hanya karena ide seniman. Tapi karena pesanan dan ide si pemesan lukisan.
  Misalnya orang-orang yang memesan lukisan air brush untuk bak mobil truk.
Seperti yang dikatakan oleh Jamari ( seorang pelukis air brush ) di Kota Tangerang. Dalam tulisan M.Feraldi (17 juli 2022 dari CNN Indonesia).
Jasa lukis truk dari Jamari dapat dikata terbilang instan dan "bisa ditunggu". Truk yang ingin dicat, bisa langsung datang dan menepi di tempat Jamari. Usai  bernegosiasi dan mengatur tema dengan pemesan lukisan maka pelukis bisa langsung melukis  di dinding truk.
Dengan media cat yg cepat kering maka melukis bisa cepat. Secara teknis, airbrush memungkinkan pelukis untuk membubuhi satu cat di atas cat lain yang masih basah tanpa khawatir kedua warna itu bercampur. Sementara dengan kuas dan cat minyak biasa, pelukis harus menunggu cat sebelumnya kering dahulu sebelum membubuhkan warna lain.

Ide lukisan truk

Menjalani selama lebih dari dua dekade, Jamari jadi saksi mata perubahan tren lukisan truk. Pada awal karier, banyak sopir hingga pemilik truk disebut memesan lukisan bergambar orang berdoa dan potret para tokoh agama. Hal ini mengekpresikan apresiasi orang tentang agama. Tren ini kemudian berubah.

Tren itu diikuti banyaknya permintaan gambar perempuan berpenampilan seksi. Kemudian, pesanan didominasi karikatur hingga foto keluarga. Namun terlepas dari itu semua, Jamari menemukan benang merah dari berbagai cerita hingga permintaan sopir truk yang memesan lukisan. 

"Kebanyakan orang ingin curhat katanya. Jadi, misalnya kita punya masalah. Kalau curhat ke sesama manusia belum tentu diterima, belum tentu menerima keluhan kita. Kalau enggak kan malah sakit hati, jadi mendingan di truk-truk aja," kata Jamari. 

Jadi lukisan-lukisan yang di buat merupakan ekspresi atau simbol- simbol dan metafora dari ungkapan perasaan si pemesan lukisan air brush. Artinya seniman berekspresi berdasar tema dan ide klien. Ini mirip dengan seni teater atau film dimana seniman berekpresi berdasar naskah tertulis.

Kajian semiotik (ilmu tanda)
Menurut Kusumo, Tri  Hendro (2012) dalam sebuah prnelitiannya tentang semiotik. Truk memiliki ciri khas dibandingkan kendaraan darat yang lain yaitu: adanya tulisan dan gambar yang menghiasi body truk yg biasanya dilukis atau digambar dengan teknik air brush.Tulisan dan gambar tersebut biasanya terdapat pada bagian kepala truk, bak truk, karpet belakang truk dan bagian lainnya. 


Lukisan teknik airbrush pada bagian belakang truk.sumber.https://news.republika.co.id/berita/qm41rw4218000/viral-tulisan-dan-lukisan-gisel-di-belakang-truk?

Mungkin diantara kita pernah membaca tulisan pada bak truk yang sedikit agak „‟nyeleneh‟‟ seperti (kutunggu jandamu) atau seperti (dekat ku sayang jauh ku kenang), reaksi yang ditimbulkan dari membaca tulisan- tulisan tersebut, tentunya akan berbeda-beda pada setiap orang, mungkin ada yang merasa lucu, aneh, simpati atau bahkan mungkin ada yang mencibir tulisan- tulisan yang terdapat pada truk tersebut. Namun, kita tidak pernah mengetahui maksud dan tujuan dari tulisan dan gambar yang terdapat pada truk, tapi inilah sisi kreatif yang dimiliki oleh sopir truk untuk mengekspresikan perasaan dan pikirannya. Dan tentu saja itu adalah hasil dari pelukis air brush.


Potret Lukisan Seniman Ini Bak Jepretan Kamera. (Sumber: Instagram.com/dru_blair)j

Karya Israr Dinata : Diantara yang tercepat, cat minyak 2021. (Sumber. Muharyadi, minangsatu.com.14 des 2021)

Dalam tulisan Muharyadi dijelaskan bahwa lukisan ini dibuat dg teknik cat minyak. Tetapi menurut penulis Israr Dinata  menggabungkan kedua teknik ini ( cat minyak dan air brus).
Lukisan_lukisan seperti ini sebenarnya bisa di lacak sumber aslinya ( foto atau lukisan yg mirip). Misalnya dengan aplikasi google lens di hp andoid atau laptop.

Pelacakan keaslian lukisan dengan google lens


Sejak peluncurannya pada tahun 2017, Google Lens telah menjadi sebuah inovasi yang mengubah cara pengguna Android berinteraksi dengan dunia di sekitar. Awalnya aplikasi ini diperkenalkan sebagai aplikasi tambahan, tetapi kini Google Lens telah menjadi bagian bawaan dari setiap perangkat Android. Fungsi Google Lens sendiri adalah untuk melacak informasi foto. Setelah foto di buka, dengan sekali klik fapat memberikan informasi untuk mendeteksi gambar yang yang dilihat sehingga berbagai informasi dapat diketahui. 

Hasil pelacakan dengan google lens memperlihatkan ada pelukis lain yg melukis dengan objek yg sama seperti gambar di atas. Yaitu yang di jual di tokopedia dan sebagainya. Menurut penulis sumber asli lukisan2 ini adalah dari lukisan kuda pelukis amerika yang kemudian di repro  kembali oleh Israr Dinata. Melalui teknik air brus atau campuran dengan air brush. Sebagai contoh adalah lukisan di bawah ini yg berasal dari majalah South West American Painting.


Sumber: forest studio.com

Ide2 yang unik dari lukisan air brush.

Lukisan- lukisan airbrush  di samping untuk periklanan dengan lukisan yg di buat pada bilboard di pinggir jalan. Juga dapat diterapkan pada dinding mobil truk atau mobil biasa.

Mungkin karena bosan di advertising di kota Pakanbaru. Pelukis ini  kemudian melanjutkan pekerjaannya di kontraktor ( mungkin kontraktor bangunan) di kota Aceh. Hal ini sesuai dengan sekolahnya dahulu di STM N Payakumbuh.

Tahun 1995 barulah dia pulang ke payakumbuh. Dan menekuni profesi sebagai pelukis. Dan konon kabarnya dia juga dapat penyakit strook ringan yg dideritanya. Dan sekarang sudah berangsur baik.

Dari lukisan pesanan ke ide pribadi: penentuan objek lukisan

Penulis juga pernah bekerja di advertising jadi tidak heran dengan lukisan2 pesanan baik untuk bilboard, mural maupun lukisan2 untuk truk. Akhir2 ini banyak lukisan pesanan untuk interior hotel maupun bangunan mewah, atau rumah pribadi yg ingin mengesankan suasana lokal. Jadi tidak heran jika lukisan menjadi bagian barang sovenir dan dagangan oleh kolektor.

Namun dari beberapa tulisan sejak ada lukisan  tentang pelukis ini. Menganggap bahwa lukisan2 Israr Dinata memiliki gaya naturalisme. Itu tidak seluruhnya benar. 
Hal ini bukan saja bertentangan dengan proses belajarnya dimulai dengan lukisan2 pesanan di periklanan dan teknik air brush. Dimana lukisan2 itu hadir karena keinginan melayani pembuatan gambar untuk iklan. Namun yang kebih penting lagi teknik air brush menghendaki adanya contoh gambar yg ingin di tiru. 
Akhirnya penulis berkesimpulan sebenarnya metoda melukisnya tidak berubah sampai sekarang.
Seperti yang di katakannya. Dia tergantung kepada hasil potret dari objek lukisannya.  Bahwa dia harus menunggu hasil fotografi yang bagus untuk reverensinya dalam melukis.

Ide-ide asli lukisan Israr Dinata.

Sesuai dengan proses belajar Israr Dinata melalui lukisan pesanan, maka proses ini sebenarnya disebut dengan proses adaptif, bukan saja karena tujuannya berorientasi kepada melayani konsumen. Tetapi sebagai pelukis yg belajar sendiri dia belajar dengan mengadaptasi kebutuhan dan pengetahuan yg ada dilingkungannya.

Proses melukis seperti ini  tidak selalu harus murni konsep seniman. Tetapi konsep pemesan lukisan sesuai tren yang berlaku yang kemudian juga menjadi konsep seniman. Misalnya  sesuai dengan keinginannya klien untuk memiliki lukisan yang berlatar keindahan tempatan. 

Lalu yang mana konsep- konsep asli lukisan Israr ? Untuk menjawab pertanyan ini  diperlihatkan pada beberapa lukisan di bawah ini.


Lukisan harimau nenurut Israr menyimbolkan kedisiplinan dan amanah yg harus dilaksanakan. Sedahgkan lukiisan kuda  melambangkan  kekuatan keperkasaan dan gengsi.(hasil dialog dg  Israr). 

Beberapa lukisan simbolik lainnya dari Israr


Puti Rindo Jintan penguasa Lembah Harau (dari Dialog dg WA)

Lukisan Israr lainnya yang menggambarkan simbol2 kehidupan manusia seperti tangan mencengkram, kepala dan koran terbakar, bunga dan tubuh telanjang, mulut anjing menganga dan kuda liar yang merupakan bahasa visual yang mudah untuk ditafsirkan.


Bahasa simbolik lainnya dari lukisan Israr yg mudah di baca maknanya.

Alam sebagai simbol kebesaran Tuhan

Konsep asli Israr juga terlihat dari pandangannya tentang keindahan . Menurutnya pemandangan alam melambangkan kebesaran Tuhan, yg menciptakannya.
Seperti yg dikatakannya dalam beberapa wawancara. Keindahan di muka bumi khususnya yg dirasakannya di sekitar kehidupannya di payakumbuh jadi perlu di lestarikan, kalau2 suatu saat akan punah. Alam sebagai simbol kebesaran tuhan tersirat dari kalimat ini.

"Pemandangan alam merupakan tempat terindah yang diberikan oleh Allah SWT kepada makhluknya di muka bumi .... Bahkan alam Sumatera Barat atau di sekitar kita bermukim dan tempat tinggal ini perlu dijaga, dirawat untuk anak cucu kita kelak di kemudian hari,"

Beberapa lukisan lanskap Israr







Isral Dinata, Aia Putiah Kelok Sembilan, cat minyak, 145 x95 cm, 2022

Bebetapa catatan

Pelukis2 yg menguasai  teknik melukis objek sepersis mungkin  seperti hasil kamera tak banyak di sumatera barat.
Teknik melukis dengan air brus adalah salah satu cara untuk mencapai hasil seperti itu. Dan paling tidak Israr adalah pelukis yg menguasai teknik air brus itu. walaupun mungkin kini sudah dianggap tradisional
Namun dengan beralihnya Israr ke teknik lukidan cat minyak maka kualitas lukisan seakan menurun. Hal itu diperlihatkan pada lukisan di bawah ini. Apalagi jika pelukis itu tidak menguasai ilmu anatomi manusia. Maka akan terdapat kejanggalan dalam penggambarannya.



Jadi untuk kesempurnaan lukisan sebaiknya Israr memadukan kedua teknik itu atau memakai teknik yg tepat untuk mengekspresikan lukisan yg cocok dengan teknik itu dan lebih memperhatikan anatomi.

Bkt.6 Mei 2025




Sering dilihat, yang lain mungkin juga penting