Automatic translation of this blog page: Terjemahan otomatis blog ini

Minggu, 03 April 2011

Kritik Arsitektur (Keep it Simple and Stupid)


Oleh: Nasbahry Couto dan Harmaini Darwis


Tulisan ini mirip dengan sebuah artikel yang bertajuk “Sebuah Perenungan Terhadap Kecendrungan Seni dan Budaya: Praktik Seni Berbasis Riset dan KISS (Keep it simple and stupid)”

KISS dapat dianggap filosofi desain. Filosofi yang lain adalah user oriented, use oriented, dan stigma desain, atau gabungan beberapa diantaranya. Namun yang terakhir ini didasari oleh pemikiran bahwa sebuah desain adalah aksi untuk mengubah. Tetapi adalah keliru jika kita  selalu ingin memecahkan masalaha yang dianggap rumit, padahal masalahnya sederhana, dalah hal ini berlaku prinsip "keep it Simple and Stupid" (KISS), apa itu KIS dapat dilihat disini

“Bentuk KISS, secara politik dan praktik diakui sebagai sebuah strategi, dia dapat berwujud sebagai prinsip sebuah aksi. Secara psikologis dan kultural, KISS adalah akibat kultur meme atau “peniruan”. Namun secara ekonomi dan politik KISS adalah dampak dari masyarakat yang tertekan dan akibat otoritas dalam sosial. Dalam beberapa hal, praktik seni dan desain kontemporer dapat dilihat sebagai praktik KISS.


Dalam bentuk lain, dapat dilihat dalam kehidupan manusia lainnya, seperti mode rambut, mobil, dan pakaian adalah hasil kultur meme (peniruan) dengan prinsip KISS. Terutama bagi para pelaku budaya yang ingin cepat cari keuntungan. Bidang garapan seni yang banyak mengadakan peniruan di Indonesia adalah sinetron dan filem, lainnya adalah seni rupa dan desain. 


Uraian di bawah ini memperlihatkan bahwa, seakan-akan masalahnya rumit, pada hal sederhana, sebagai berikut.


Sering dilihat, yang lain mungkin juga penting