Automatic translation of this blog page: Terjemahan otomatis blog ini

Selasa, 08 Maret 2011

Memahami Klassifikasi Seni dan Seni Rupa

Oleh Nasbahry Couto

Revisi: Revisi terakhir April 2017

A. Pendahuluan



TUJUAN memahami klasifikasi seni adalah untuk memudahkan kegiatan apresiasi/kritik seni dan kreasi seni (memproduksi) karya berdasarkan tema tertentu. Misalnya tema-tema pemersatu seni dan tema khusus dari analisis karya seni maupun dari  budaya lokal, nasional maupun dari mancanegara.
Bentuk Pengklassifikasian berdasar budaya, yang dipelajari di tingkat dasar ada yang mementingkan pelajaran jenis seni, produk seni  dan atau karya. Ada pula yang lain berpendapat pentingnya pengelompokan seni berdasarkan estetik. Karena yang dianggap estetik itu bukan respon estetik dan dianggap ada pada karya seni. Akibatnya semua yang terlihat indah dianggap sebagai seni seperti anyaman, tembikar, ukiran, sesajen dan sebagainya, Yaitu benda yang dianggap mengandung estetik dari budaya material (lihat kurikulum KTSP 2006).
Pengklassifikasian seni biasanya bertujuan untuk mengetahui pengelompokan seni. Pengelompokan karya seni ini bisa sangat luas, misalnya pada tulisan Wikipedia kita temukan pengelompokan seni lukis sebagai berikut ini (Wikipedia, 2013)
  • Pengelompokan Seni Lukis berdasarkan gerakan Seni (by art movement) 
  • by school or group (Pengelompokan seni berdasarkan teori sekolah atau teori kelompok seniman tertentu) 
  • by genre (Tipe) 
  • by nationality (Pengelompokan seni berdasarkan kebangsaan) 
  • by century (Pengelompokan seni berdasarkan sejarah/Abad) 
  • by popularity (Pengelompokan seni berdasarkan popularitas karya atau seniman)

Oleh karena sistem klassifikasi seni yang bisa sangat luas maka perlu kita meyederhanakannya dan melihat sistem klasifikasi yang umum saja, antara lain sebagai berikut ini.
  • Sistem klasifikasi berdasarkan ketrampilan, alat dan bahan, dan atau berdasarkan bagaimana seni diproses
  • Klasifikasi berdasarkan dimana karya seni  di tempatkan
  • Klasifikasi berdasarkan gaya seni
Bagian yang pertama sistem klassifikasi bisa dibuat berdasarkan bagaimana dan aspek yang dipentingkan saat seni diproduksi. Dalam hal ini sebenarnya ada sebelas (11) aspek seni dalam sistem produksinya, diantaranya adalah berikut ini: (1) produksi seni melalui elemen dasar dan prinsip-prinsip penyusunan seni;  (2) produksi seni melalui peragaan (performance) seni;  (3) produksi seni melalui kosakata seni; (4)  produksi seni melalui gaya dan hasil  seni;  (5) produksi seni melalui tema bentuk seni;  (6) produksi seni melalui imitasi karya   sejarah dan budaya serta imitasi tampilan seni tertentu;  (7) Aspek latihan dan analisis praktik seni dan fungsinya;  (8) aspek peralatan, alat dan bahan seni;  (9) Produksi seni melalui partisipan (Pelaku) seni, tampilan seni, 10) produksi seni melalui teknologi seni;  (11) produksi seni melalui teknologi dalam konteks tradisi, sosial dan budaya tertentu.

Dalam uraian ini, dari ke sebelas (11) aspek diproduksi seni dapat diklassifikasikan tiga kelompok besar klassisikasi seni yaitu (1) klassifikasi teknik, bahan dan alat (proses), 2) berdasarkan penempatan, dan tampilan, 3) berdasarkan gaya seni. Oleh karena keterbatasan ruang maka tidak semua klassifikasi jenis ini diuraikan, dan hanya beberapa contoh-saja. 

Sering dilihat, yang lain mungkin juga penting